Bajak Laut Salah Sasaran Membajak Kapal Perang
Sekelompok bajak laut Somalia ditangkap setelah menyerang sebuah kapal perang Perancis secara kebetulan, diduga karena mengira kapal itu adalah kapal barang.
Juru bicara militer Perancis Laksamana Christophe Prazuck mengatakan para pembajak menyerang larut malam di sekitar 500km lepas pantai Somalia. Namun kapal pasok dan komando itu, La Somme, membalas serangan dan memburu para pembajak, menangkap lima pelaku diantaranya.
Belasan kapal perang internasional memerangi aksi pembajakan di perairan Somalia. Negara itu tidak memiliki pemerintah pusat yang efektif sejak tahun 1991, mengakibatkan tiadanya aturan dan hukum, sehingga bajak laut bebas beraksi di wilayah lepas pantai tanpa hukuman.
Laksamana Prazuck mengatakan pada stasiun TV Perancis La Chaine Info para bajak laut nampak terkejut karena kapal yang mereka jadikan sasaran ternyata membalas serangan.
“Begitu mereka sadar yang mereka hadapi balas menyerang dan mengarah pada mereka, mereka berhenti menembak dan mencoba kabur,” katanya.
“Somme mengejar dan menangkap satu dari kapal pembajak. Semua senjata rupanya sudah dilempar ke laut dan para tersangka pembajak ini sekarang ditahan di kapal Somme.”
Sekitar dua lusin kapal dari negara Uni Eropa, termasuk Inggris, Perancis, Jerman dan Italia, berpatroli di perairan Somalia – wilayah seluas sekitar dua juta mil persegi.
Meski kekuatan angkatan laut internasional sudah meningkatkan patroli di wilayah Teluk Aden tahun ini, relatif sedikit bajak laut yang telah ditangkap kemudian diadili, karena rumitnya proses hukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar